Waspada Penyakit Pada Musim Pancaroba
waspada penyakit pada musim pancaroba
Pergantian musim menjadi ajang merajalelanya penyakit-penyakit tertentu. Saat pancaroba, tak hanya debu atau banjir yang membuat pusing, penyakit tropik pun berdatangan. Oleh karena itu kita harus jauh lebih waspada terhadapa beberapa penyakit yang biasa timbul. Beberapa penyakit tersebut adalah :
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
Pada saat peralihan musim penghujan ke musim kemarau, keluhan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) bisa mendadak marak sekali. Mulai dari rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis hingga laringitis. Umumnya gejala ISPA dapat berupa demam, batuk, pilek atau bersin maupun sakit tenggorokan. Selain ISPA, penyakit alergi seperti asma atau rhinitis juga sering muncul. Pada peralihan musim penghujan ke musim kemarau yang berudara dingin dan kering serta banyak debu juga bisa memicu asma kambuh.
Diare
Tingginya volume curah hujan penyebab banjir, kencangnya angin penyebab debu beterbangan, membuat risiko tercemarnya makanan/ minuman oleh kuman atau parasit penyebab diare kian meningkat.
Jangan meremehkan diare. Bila anak mengalami buang air besar yang terlampau cair terus menerus, sebaiknya perhatikan intake cairan anak. Memberikan minum yang cukup atau cairan oralit sangat banyak menolong penderita, terutama menstabilkan elektrolit tubuhnya dan menurunkan risiko perburukan. Beri campuran madu dengan air hangat supaya pencernaan lebih nyaman. Intinya, tetap perhatikan asupan cairan penderita.
Flu
Umumnya diawali dengan gejala seperti demam, batuk pilek, rasa kedinginan (menggigil), nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Namun virus ini juga dapat dilemahkan oleh sinar matahari, sabun dan desinfektan, sehingga masih dapat ditekan risiko penularannya.
Disentri
Gejala utamanya berupa diare, dengan tambahan lain seperti BAB disertai lendir maupun darah dan biasanya disertai demam. Disentri dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella, E.coli, Salmonella dan Campylobacter jejuni. Selain itu pada anak balita juga dapat disebabkan infeksi protozoa parasit seperti Entamoeba hystolitica
Batuk
Batuk pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan benda asing yang berada di saluran pernafasan atas. Salah satunya, bisa disebabkan oleh flu atau ISPA yang menyebabkan terjadinya lendir atau radang saluran pernafasan.
Tifus dan Paratifus
Kuman Salmonella typhosa ini yang banyak berada dalam air kotor yang tergenang maupun tanah, dapat berpindah ke makanan/ minuman dan masuk ke dalam saluran pencernaan. Kuman ini kemudian menjadi penyebab radang usus halus, menimbulkan gejala demam tinggi, menggigil, rasa lemah/ letih, sakit perut, hilang nafsu makan dan terkadang disertai mual-muntah.
Demam Berdarah Dengue
Di musim pancaroba, demam berdarah dengue bisa jadi mewabah kembali. Umumnya pada kantong-kantong endemik DBD, sehingga dipastikan masih ada perkembang biakan nyamuk aedes aegipty.
Di awal infeksi, orang yang menderita DBD akan mengalami demam disertai sakit kepala, sakit perut, dan nyeri sendi mirip dengan gejala flu. Namun bila sudah berjalan beberapa hari, kondisi tubuh penderita biasanya semakin lemah. Dapat muncul perdarahan spontan pada kulit berupa bintik-bintik merah (disebut petekhie), mimisan, perdarahan gusi dan lain-lain.
Beberapa Pencegahan yang bisa dilakukan ketika musim pancaroba, salah satunya adalah sebagai berikut:
Makan Bergizi
Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang terutama yang tinggi kandungan protein, vitamin A, vitamin C sebagai antioksidan dan mineral terutama seng (zinc), agar tubuh memiliki cukup pertahanan.
Pelihara Lingkungan
Putuskan mata rantai penyakit dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Dan, hindarkan anak-anak dari tempat yang berpotensi menularkan penyakit seperti rumah sakit.
Lakukan Kebiasaan Baik
Bersama keluarga lakukan kebiasaan seperti mencuci tangan setiap akan makan dan setelah bepergian, karena terbukti mampu menurunkan angka kematian bayi, diare dan risiko flu burung.
Konsumsi Suplemen atau Herbal ?
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Penyakit tidak akan masuk pada tubuh yang imunitas tubuhnya kuat. Maka dari itu rutin mengkonsumsi herbal seperti madu dan habatussauda yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.
Olah Raga
Rutin berolah raga akan mampu mengatasi badan letih, lesu atau gejala kurang darah lainnya. Karena dengan olah raga supply oksigen ke seluruh tubuh akan jauh lebih lancar dan badan pun akan sehat.
Itulah beberapa penyakit yang biasa timbul ketika musim pancaroba dan beberapa hal pencegahan yang bisa dilakukan.
Sumber : brc-karawaci.com
Pergantian musim menjadi ajang merajalelanya penyakit-penyakit tertentu. Saat pancaroba, tak hanya debu atau banjir yang membuat pusing, penyakit tropik pun berdatangan. Oleh karena itu kita harus jauh lebih waspada terhadapa beberapa penyakit yang biasa timbul. Beberapa penyakit tersebut adalah :
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
Pada saat peralihan musim penghujan ke musim kemarau, keluhan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) bisa mendadak marak sekali. Mulai dari rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis hingga laringitis. Umumnya gejala ISPA dapat berupa demam, batuk, pilek atau bersin maupun sakit tenggorokan. Selain ISPA, penyakit alergi seperti asma atau rhinitis juga sering muncul. Pada peralihan musim penghujan ke musim kemarau yang berudara dingin dan kering serta banyak debu juga bisa memicu asma kambuh.
Diare
Tingginya volume curah hujan penyebab banjir, kencangnya angin penyebab debu beterbangan, membuat risiko tercemarnya makanan/ minuman oleh kuman atau parasit penyebab diare kian meningkat.
Jangan meremehkan diare. Bila anak mengalami buang air besar yang terlampau cair terus menerus, sebaiknya perhatikan intake cairan anak. Memberikan minum yang cukup atau cairan oralit sangat banyak menolong penderita, terutama menstabilkan elektrolit tubuhnya dan menurunkan risiko perburukan. Beri campuran madu dengan air hangat supaya pencernaan lebih nyaman. Intinya, tetap perhatikan asupan cairan penderita.
Flu
Umumnya diawali dengan gejala seperti demam, batuk pilek, rasa kedinginan (menggigil), nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Namun virus ini juga dapat dilemahkan oleh sinar matahari, sabun dan desinfektan, sehingga masih dapat ditekan risiko penularannya.
Disentri
Gejala utamanya berupa diare, dengan tambahan lain seperti BAB disertai lendir maupun darah dan biasanya disertai demam. Disentri dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella, E.coli, Salmonella dan Campylobacter jejuni. Selain itu pada anak balita juga dapat disebabkan infeksi protozoa parasit seperti Entamoeba hystolitica
Batuk
Batuk pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan benda asing yang berada di saluran pernafasan atas. Salah satunya, bisa disebabkan oleh flu atau ISPA yang menyebabkan terjadinya lendir atau radang saluran pernafasan.
Tifus dan Paratifus
Kuman Salmonella typhosa ini yang banyak berada dalam air kotor yang tergenang maupun tanah, dapat berpindah ke makanan/ minuman dan masuk ke dalam saluran pencernaan. Kuman ini kemudian menjadi penyebab radang usus halus, menimbulkan gejala demam tinggi, menggigil, rasa lemah/ letih, sakit perut, hilang nafsu makan dan terkadang disertai mual-muntah.
Demam Berdarah Dengue
Di musim pancaroba, demam berdarah dengue bisa jadi mewabah kembali. Umumnya pada kantong-kantong endemik DBD, sehingga dipastikan masih ada perkembang biakan nyamuk aedes aegipty.
Di awal infeksi, orang yang menderita DBD akan mengalami demam disertai sakit kepala, sakit perut, dan nyeri sendi mirip dengan gejala flu. Namun bila sudah berjalan beberapa hari, kondisi tubuh penderita biasanya semakin lemah. Dapat muncul perdarahan spontan pada kulit berupa bintik-bintik merah (disebut petekhie), mimisan, perdarahan gusi dan lain-lain.
Beberapa Pencegahan yang bisa dilakukan ketika musim pancaroba, salah satunya adalah sebagai berikut:
Makan Bergizi
Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang terutama yang tinggi kandungan protein, vitamin A, vitamin C sebagai antioksidan dan mineral terutama seng (zinc), agar tubuh memiliki cukup pertahanan.
Pelihara Lingkungan
Putuskan mata rantai penyakit dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Dan, hindarkan anak-anak dari tempat yang berpotensi menularkan penyakit seperti rumah sakit.
Lakukan Kebiasaan Baik
Bersama keluarga lakukan kebiasaan seperti mencuci tangan setiap akan makan dan setelah bepergian, karena terbukti mampu menurunkan angka kematian bayi, diare dan risiko flu burung.
Konsumsi Suplemen atau Herbal ?
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Penyakit tidak akan masuk pada tubuh yang imunitas tubuhnya kuat. Maka dari itu rutin mengkonsumsi herbal seperti madu dan habatussauda yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.
Olah Raga
Rutin berolah raga akan mampu mengatasi badan letih, lesu atau gejala kurang darah lainnya. Karena dengan olah raga supply oksigen ke seluruh tubuh akan jauh lebih lancar dan badan pun akan sehat.
Itulah beberapa penyakit yang biasa timbul ketika musim pancaroba dan beberapa hal pencegahan yang bisa dilakukan.
Sumber : brc-karawaci.com
Komentar
Posting Komentar