Thibbun Nabawi
Thibbun
Nabawi, ialah pengobatan
cara Nabi. Pengobatan yang mulai dilupakan orang hari ini. Maka wajar bila
eksistensinya timbul tenggelam. Kalah oleh pengobatan konvensional yang
jelas-jelas mengandung banyak efek samping. Nabi kita memang tidak diturunkan
sebagai seorang tabib, namun kita yakin bahwa yang disabdakan Rasul ialah
merupakan wahyu. Ciri khas dari pengobatan ini bersifat ilahiah dan alamiah.
Sesuai dengan konsep Islam yang bersifat fitrah, dari mulai aqidah, ibadah,
muamalah demikian juga dalam pengobatannya. Seperti yang disebutkan oleh DR.
Ja’far Khadem Yamani, Syari’ah Islam yang dibawa Nabi SAW terkandung nilai-nilai
ath thib (kedokteran) yang murni dan tinggi. Karena prinsip dari syaria’ah
Islam ialah membawa maslahat umat manusia pada masa sekarang dan yang akan
datang. Bila kita perhatikan ternyata ulama-ulama pendahulu seperti As Suyuthi,
Ibn Qayyim selain faqih mereka juga dikenal sebagai tabib yang professional.
Bahkan Imam Bukhari, Imamul Muhadditsin dikenal sebagai ahli hadits yang pertama
kali menyusun kitab Ath Thibun Nabiy, didalamnya terdapat lebih dari 80 hadits
yang bekaitan dengan kedokteran. Terapi yang beliau sukai ialah terapi madu
(herba) dan bekam (Al Hijamah). Hal ini termaktub dalam kitab Shohih Bukhari
dalam Kitab Ath Thib :
“Dari Ibn ‘Abbas
ra. Dari Nabi SAW telah bersabda : Kesembuhan (Obat) itu ada pada tiga perkara
yaitu minum madu, berbekam dan berkay dengan api, dan aku melarang umatku berkay
dengan api itu”. (HR. Bukhari)
Komentar
Posting Komentar