DUA PRINSIP PENGOBATAN
Dalam hal pengobatan,
Islam memberikan keleluasaan kepada ummatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
"Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan telah
menurunkan pula obatnya. Obat setiap penyakit itu diketahui oleh orang yang
mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya."
(H.R Ahmad, shahih).
Hadits ini memberikan satu isyarat berupa anjuran untuk menggali
pengetahuan tentang pengobatan, karena tidak semua orang mengetahui pengobatan
yang efektif lagi manjur. Sebagaimana hadits ini juga mengisyaratkan bahwa
hukum asal suatu pengobatan adalah boleh selama memenuhi dua ketentuan berikut
:
1.Halal alias tidak
bertentangan dengan syari’at. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Sejatinya Allah telah menurunkan penyakit dan
juga penawarnya. Dan menjadikan setiap penyakit ada penawarnya, karena itu
(bila kalian sakit) berobatlah dan jangan kalian berobat dengan sesuatu yang
haram.” (HR. Abu Dawud)
2. Manjur alias tepat sehingga mendatangkan
kesembuhan yang anda upayakan dengan pengobatan tersebut, tanpa membawa efek
samping. Karena itu pada hadits lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
"Setiap penyakit ada
penawarnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat penawar suatu penyakit,
niscaya penyakit itu sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla." (H.R Muslim
).
Al
Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyatakan: “Pada hadits ini terdapat satu
petunjuk bahwa kesembuhan hanya diperoleh bila terpenuhi dua hal: ketepatan
dalam pengobatan dan izin Allah. Yang demikian itu kadang kala suatu pengobatan
menyalahi cara penggunaan atau dosisnya. Akibatnya pengobatan tersebut tidak
manjur bahkan sebaliknya mendatangkan penyakit baru.”
"Berobatlah;
karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tiada menurunkan suatu penyakit,
melainkan telah menurunkan pula penawarnya, kecuali satu penyakit saja, yaitu:
penyakit pikun." (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmizi, dan lainnya)
Karena itu, dalam sejarah syari’at
para Nabi alaihimussalam telah ditemukan bahkan diajarkan berbagai cara
pengobatan yang mujarab. Demikian pula dalam syari’at Nabi kita Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam , ditemukan banyak cara pengobatan yang telah
terbukti efektif menawarkan berbagai penyakit yang di derita oleh umatnya.
Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah mengumpulkan berbagai metode yang beliau ajarkan
dalam satu juz dari kitab beliau Zaadul Ma’aad, yang kemudian juz ini dikenal
dengan sebutan At-Thibb An-Nabawi. Namun demikian, sangat disayangkan berbagai
metode pengobatan beliau tersebut belum banyak kita pahami apalagi kita
praktekkan. Dan lebih menyedihkan lagi, di tengah-tengah kita beredar berbagai
pengobatan yang bertentangan dengan syari’atnya.
Sakit
adalah bagian dari dinamika kehidupan yang pasti dialami oleh setiap insan. Dan
suatu hal yang manusiawi di saat jatuh sakit, anda berusaha untuk dapat sehat
kembali. Bahkan syari’at Islam menganjurkan anda untuk mengupayakan kesembuhan
agar dapat terus menjalankan aktifitas anda sebagai khalifatullah di muka bumi
ini.
Komentar
Posting Komentar