Terapi Akupunktur



Akupuntur merupakan salah satu modalitas pengobatan tradisional China yang komprehensif dan sudah ada lebih dari 3 milenium. Kata akupuntur berasal dari ‚ acus yang berarti jarum dan punctura yang berarti tusukan. Pengobatan akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum halus ke kulit pada titik khusus yang disebut sebagai accupoint untuk menimbulkan suatu efek khusus. Terminologi asli akupuntur dalam bahasa China disebut JinJao yang merupakan praktek dari akupuntur dan moksibusi. Akupuntur saat ini sudah merupakan salah satu terapi tradisional yang sudah berkembang baik di China maupun negara Eropa dan Amerika.

Menurut prinsip JinJao ini, tubuh manusia bekerja berdasarkan pengaturan dari energi yang disebut “Qi” (dibaca : Chi), yang mengalir sepanjang saluran dalam tubuh yang disebut meridian. Ada 12 meridian yang dihubungkan dengan 12 fungsi mayor atau “organ” dalam tubuh manusia yang mengatur seluruh proses fisik dan mental. Dua kekuatan dalam tubuh, Yin dan Yang, harus seimbang agar aliran chi tak terganggu. Meridian atau lorong energi terletak dalam jaringan dan organ tubuh.

Dasar teori akupuntur adalah konsep Taoism, yaitu Yin dan Yang. Menurut teori ini segala sesuatu di dunia memiliki keseimbangan misalnya panas-dingin, kuat-lemah, besar-kecil, dan seterusnya. Penyakit timbul akibat tidak adanya keseimbangan antara Yin dan Yang tersebut.
Selain menggunakan jarum halus, teknik akupuntur juga dapat menggunakan moxibusi (semacam dupa yang dibakar dan didekatkan pada titik-titik akupuntur), dan aliran listrik yang dihubungkan ke pangkal jarum sehingga menimbulkan getaran-getaran halus.

Titik-titik akupuntur dapat menyalurkan energi untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang ada. Konsep tentang penyakit sangat berbeda dengan konsep penyakit berdasarkan kedokteran barat. Misalnya artritis reumatoid disebabkan oleh uap yang dingin dan aliran Qi yang tersumbat di daerah sendi. Pengobatannya adalah menghangatkan yang dingin serta membuka sumbatan tersebut.

Di negara barat, banyak praktisi akupuntur meninggalkan konsep pemikiran tersebut di atas dan mempelajari akupuntur berdasarkan hubungan fisiologi dan anatomi saraf-saraf perifer tubuh. Suatu konsep yang sering digunakan adalah mencari Trigger points, yaitu titik-titik tertentu di tubuh yang meningkatkan sensivitas dalam suatu otot tertentu. Titik-titik tersebut menyalurkan nyeri pada suatu segmen tertentu dari tubuh. Contohnya nyeri tekan pada otot di bahu dan leher berhubungan dengan berbagai pola nyeri kepala. Konsep inilah yang dipakai dalam mengobati penyakit-penyakit muskuloskeletal.

Bagaimana cara kerja titik-titik akupuntur tersebut?.Dalam kedokteran modern akupuntur diterapkan terutama dalam mengobati nyeri. Akupuntur ini diketahui merangsang serat Ad yang masuk ke bagian dorsalis medula spinalis. Hal ini menimbulkan inhibisi segmental dari rangsangan nyeri yang dihantarkan oleh serat C yang berjalan lebih lambat, dan melalui koneksi di otak bagian tengah, menyebabkan inhibisi rangsangan nyeri pada serat C di bagian lain dari medula spinalis. Hal ini dapat menerangkan mengapa tusukan jarum akupuntur pada suatu titik tertentu di tubuh dapat menghilangkan sensasi rasa nyeri di bagian lain dari tubuh. Akupuntur juga diketahui dapat merangsang pengeluaran endorfin endogen (contohnya enkefalin) , opiat endogen, nalokson dan neurotransmiter lain seperti serotonin, yang dapat menghambat rasa nyeri.

Dalam bidang reumatologi, akupuntur dikenal terutama dalam pengobatan fibromialgia, artritis reumatoid dan osteoartritis. Berdasarkan penelitian dengan kontrol yang telah dilakukan lebih dari 20 tahun, terbukti bahwa akupuntur bermanfaat untuk menghilangkan rasa nyeri pada osteoartritis. Sementara pada percobaan terhadap 70 orang penderita fibromialgia yang pernah dilakukan oleh Deluze, didapatkan 50 % mengalami perbaikan, 20% tidak ada perubahan, 25% merasa hilang sama sekali rasa nyerinya, sementara 5% lagi mengalami perburukan.

Sejauh ini akupuntur dianggap aman. Namun tetap saja memiliki komplikasi atau efek samping antara lain adalah penularan Virus Hepatitis B melalui pemakaian jarum-jarum yang tidak steril. Pada saat ini telah digunakan jarum disposible, untuk menghindari penularan penyakit.Dari penelitian yang dilaporkan pada Medline, tentang efek samping dan komplikasi dari akupuntur antara tahun 1981 sampai 1994 didapatkan 193 orang yang mengalami efek samping. Dan dari 193 orang tersebut 100 orang diantaranya mengalami penularan Hepatitis B. Beberapa efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah pneumothoraks, infeksi lokal, perdarahan dan dermatitis.

Saat ini WHO atau Badan Kesehatan Dunia telah mengakui penggunaan terapi akupuntur untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu.Di antara 43 penyakit yang diakui tersebut terdapat juga penyakit reumatik seperti fibromialgia, osteoartritis dan artritis reumatoid.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap cara kerja akupuntur terbukti bahwa prinsip kerja dari akupuntur ini adalah meregulasi berbagai sistim dan organ tubuh dan mempengaruhi tiga sistim keseimbangan yaitu: sistim saraf, sistim neurohormonal dan sistim imun dan neuroendokrin.

Pada penelitian kedokteran modern melalui “Evidence base medicine”, akupuntur telah terbukti dapat memperkuat sistim saraf pusat dan kerja sistim saraf simpatis dan korteks serebral, yang mengatur seluruh jaringan dan organ dalam tubuh manusia.
Sudah ada hasil-hasil yang menakjubkan pada efektivitas akupuntur pada nyeri setelah operasi, mengurangi gejala mual dan muntah pada kemoterapi, nyeri gigi. Penyakit-penyakit lain seperti : ketergantungan obat, rehabilitasi stroke, nyeri kepala, nyeri menstruasi, nyeri otot, fibromialgia, osteoartritis, nyeri pinggang bawah, asma , dsb , akupuntur dapat dijadikan suatu terapi tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam program terapi yang komprehensif.
Teknik akupuntur menggunakan jarum halus sehingga tidak menimbulkan efek nyeri yang bermakna. Pada pasien dengan nyeri kepala kronis terapi membutuhkan 10 minggu atau lebih dengan 20 menit setiap sesi. Biasanya menggunakan stimulasi listrik pada jarum atau dengan cara tradisional pemutaran jarum.

Salah satu teori efek pengurangan nyeri dari akupuntur adalah : teori endorfin, yaitu sejenis morfin yang diproduksi oleh tubuh kita sendiri yang mempunyai efek mengurangi nyeri.

Akupuntur ini bila dilakukan oleh akupunturis yang ahli dan mempunyai spesialisasi di bidang ini adalah sangat aman dengan efek samping yang sangat jarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CABANG BRC (Bekam Ruqyah Center)

penyakit tipes/thypus

10 Daftar Wajib Buah yang Bagus Untuk Ibu Hamil

BEKAM RUQYAH CENTER BRC hadir untuk kesembuhan dan kesehatan anda

Manfaat Minyak Zaitun.

TERAPI LINTAH

ISPA (Infeksi saluran pernapasan)